Treatment Xerostomia Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinis, langkah pertama yang dilakukan dalam penanggulangan
xerostomia
dimulai dengan menyingkirkan faktor-faktor yang menjadi etiologinya. 1.
Pada penderita dengan reversibel sekresi saliva a.
Dirangsang dengan sialogogue (drug/substance that increase saliva) berupa:
•
Zat asam
•
Zat manis
•
Menthol b.
Secara mekanis berupa:
•
Permen karet free sugar
•
Sayuran dan buah-buahan yg bertekstur keras seperti apel, timun, wortel 2.
Pada penderita dengan gigi tiruan
•
Menggunakan reservoir intra oral 3.
Pada penderita Sjogen Sindrome
Menggunakan saliva sintetis untuk menggantikan saliva yang biasanya mengandung carbonxymethilcellulose/mucin, serbitol, dan garam equivalent dengan saliva. 4.
Anjuran lain a.
Meminum air secara berkala sepanjang hari b.
Hindari kopi, teh, atau minuman ringan (menyebabkan dehidrasi) c.
Lebih banyak minum air pada saat makan akan membantu menambah rasa dan memudahkan proses pengunyahan dan penelanan d.
Menggunakan produk zat pengganti saliva (pelembab mulut) 5.
Pemberian vitamin A dan B a.
Vitamin A
•
Manfaat
–
Membantu pembentukan dan menjaga jaringan kulit, rambut, dan membrane mukosa. b.
Vitamin B2
•
Manfaat :
–
Membantu memelihara mukosa membrane.
–
Defisiensi :
–
Kulit pecah-pecah disekitar hidung,mata,dan sudut bibir.
–
Luka dan rasa panas pada bibir, mulut dan terasa tidak nyaman pada saat makan.
–
Pembengkakan juga merupakan indikasi defisiensi vit B2.
–
Penyakit seilosis,merubah sudut mulut dan merupakan tanda pertama dan paling banyak dijumpai pada defisiensi vit B2..
•
Saliva pengganti
•
Digunakan pada penderita xerostomia dengan kerusakan kelenjar saliva yang besar dan menetap
•
Dibuat dalam bentuk cairan, spray dan tablet isap